Isu ketergantungan gadget khususnya pada anak-anak mendapat perhatian yang semakin meningkat di dunia digital saat ini. Waktu yang berlebihan saat menggunakan gawai tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga menghambat perkembangan kognitif dan keterampilan sosial. 

Mengatasi masalah ini membutuhkan upaya dari orang tua serta pihak lain yang terlibat untuk menetapkan batasan dalam menggunakan gadget serta mendorong anak agar mau melakukan kegiatan lain. Anda sebagai orang tua perlu memahami faktor-faktor lain seputar gadget seperti data penggunaan, penyebab munculnya ketergantungan, efek negatif dari gadget, serta solusi untuk masalah ini.

Data Penggunaan Gadget 

Penggunaan gadget atau gawai yang berlebihan merupakan fenomena yang semakin umum terjadi di zaman modern seperti sekarang. Sebuah survei mengatakan bahwa kebanyakan anak-anak memainkan gadget selama lebih dari 2 jam per hari. Angka tersebut dapat menyentuh 4,5 setiap per hari sementara aktivitas fisik yang dilakukan di luar ruangan kurang dari 1 jam. 

Data lain dari BPS pada tahun 2022 menunjukkan 33,44% anak di bawah umur 6 tahun di tanah air sudah lancar menggunakan ragam gawai. Sementara itu 24,96% anak dalam kategori tersebut juga sudah lancar memakai internet.

Angka ini terus meningkat seiring pertumbuhan teknologi serta ketersediaan akses internet di seluruh dunia. Pertumbuhan angka tersebut semakin meresahkan karena menggunakan gawai selama lebih dari 3 jam setiap hari dapat menyebabkan pengguna mengalami ketergantungan.

Penyebab Kecanduan Gawai

Untuk dapat menemukan solusi masalah tersebut, kenali terlebih dahulu faktor penyebab terjadinya, yaitu:

1. Faktor Internal
   Faktor internal ini mengacu pada kemampuan kontrol diri yang masih kurang. Kemampuan kontrol anak memang masih dalam masa perkembangan dan orang tua perlu turut campur tangan dalam mengontrol hal tersebut.
   
   
2. Faktor Situasional
   Faktor ini mengacu pada kondisi dan situasi yang dirasakan anak. Gadget menjadi tempat pelarian bagi anak yang merasa kesepian, stres, rasa sedih, dan rasa bosan karena tidak memiliki kegiatan untuk dilakukan di waktu luang. 
   
   
3. Faktor Eksternal
   Faktor eksternal ini bersumber dari beberapa hal yaitu:
   
   - Pengaruh dari teman sebaya yang juga banyak menghabiskan waktu di depan layar gadget. 
   
   - Kemudahan akses ke teknologi, dengan semakin mudah dan murahnya harga perangkat gadget serta ketersediaan akses internet hingga ke pelosok desa.
   
   - Kurangnya kontrol orang tua, bahkan ada kecenderungan orang dewasa membiarkan anak menggunakan gawai sehingga tidak mengganggu kesibukan mereka.
   
   
   

Dampak Negatif Ketergantungan Gadget

Kecanduan gawai berdampak tidak baik bagi tumbuh kembang anak di mana anak-anak dapat mengalami hal-hal seperti: 

1. Gangguan Kesehatan
   Berbagai gangguan kesehatan dapat muncul pada anak-anak yang menghabiskan waktu bermain game dengan gadget mereka. Gangguan kesehatan ini dapat berupa gangguan penglihatan, postur tubuh yang buruk, bahkan gangguan tidur.
   
   Perkembangan motorik pada anak usia dini juga dapat terhambat. Anak-anak cenderung lebih banyak duduk diam sehingga tumbuh kembang motorik kasar dan halus menjadi kurang maksimal.
   
   
2. Gangguan Perkembangan Kognitif
   Penelitian juga menemukan bahwa paparan yang berlebihan terhadap layar gadget bisa menimbulkan hambatan pada perkembangan kognitif, termasuk kemampuan konsentrasi, memori, dan pemecahan masalah. 
   
   
3. Hambatan Interaksi Sosial
   Kecanduan gawai membuat anak cenderung malas untuk interaksi sosial dengan  orang lain, mengarah pada penurunan keterampilan interpersonal, kemampuan komunikasi secara efektif, serta berdampak pada kemampuan berbahasa.
   
   
4. Memengaruhi Perkembangan Otak Anak
   Masalah kecanduan ini ternyata turut memengaruhi produksi hormon dopamine dalam otak. Hormon tersebut akan di produksi dalam jumlah berlebih dan mengganggu fungsi Pre Frontal Cortex, yaitu bagian otak yang mengatur kemampuan dalam mengontrol diri, bertanggung jawab, dan kemampuan emosi anak.

Mengatasi Masalah Kecanduan Gawai

Solusi untuk mengatasi masalah kecanduan gawai ini setidaknya tiga hal utama untuk Anda lakukan. Hal ini meliputi menetapkan batasan dalam waktu menggunakan gawai, mendorong anak menekuni aktivitas atau hobi lain, serta menjadi teladan bagi anak.

1. Batasan Waktu Penggunaan 
   Anda harus tegas dalam membuat batasan ini. Rekomendasi penggunaan gadget usia 2-5 tahun adalah maksimal 1 jam sehari, sementara usia 6 tahun ke atas maksimal 3 jam sehari. 
   
   Buat batasan yang tegas dan efektif dengan cara:
   
   - Membuat jadwal waktu kapan boleh memakai gadget setiap harinya
   
   - Mengatur area yang memperbolehkan anak memainkan gawai misalnya di ruang keluarga saja sementara di ruang makan dan kamar tidur tidak diperbolehkan.
   
   - Mendorong anak menekuni berbagai hobi dan aktivitas lain
   
   
2. Kegiatan dan Hobi
   Dorong anak Anda untuk melakukan ragam aktivitas dan menekuni hobi lain. Kegiatan tersebut dapat mendukung perkembangan dari segi motorik, emosional, mental dan sosial.
   
   Kegiatan-kegiatan tersebut dapat berupa:
   
   - Kegiatan luar ruangan seperti bersepeda, hiking, dan berkebun
   - Olahraga seperti sepak bola, badminton, basket, atau kegiatan bela diri
   - Kegiatan seni dan kerajinan seperti les musik dan les lukis
   - Membaca dan mendongeng untuk Anda lakukan bersama-sama buah hati
   
   
3. Teladan bagi Anak
   Anak merupakan peniru terbaik. Jadilah teladan dan tunjukkan cara menggunakan perangkat elektronik secara bertanggung jawab. Anak yang tumbuh dengan melihat kemampuan orang tua dalam mengatur penggunaan gawai secara konsisten akan memiliki kontrol diri dalam penggunaan alat teknologi tersebut.

Kesimpulan

Mengatasi masalah kecanduan alat teknologi ini membutuhkan pendekatan yang komprehensif. Pendekatan tersebut dimulai dengan pemahaman seputar fenomena gawai di tanah air, penyebab dari kecanduan, serta dampak negatif apa saja dapat terjadi.

Berangkat dari pemahaman tersebut, Anda dapat menerapkan langkah mengatasi kecanduan dengan tepat. Mulailah dengan menetapkan batasan waktu dalam memainkan gadget, mendorong anak untuk menekuni ragam aktivitas lain, dan membangun diri sebagai teladan yang baik. Hal ini akan menolong anak untuk belajar membangun hubungan seimbang dengan teknologi baik kini maupun nanti.