Menjaga Kesehatan
5 Strategi untuk Menahan Diri dari Retail Therapy yang Tidak Terkendali
17 Apr 2024
5 Strategi untuk Menahan Diri dari Retail Therapy yang Tidak Terkendali
17 Apr 2024

Retail therapy adalah fenomena di mana seseorang membeli barang yang tidak diperlukan sebagai respons terhadap stres atau emosi negatif, seperti kesedihan atau kecemasan. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Consumer Psychology, praktik ini diyakini dapat meningkatkan mood seseorang karena aktivitas belanja memberikan pengalaman positif dan merangsang pelepasan hormon dopamin dalam otak, yang bertanggung jawab atas perasaan senang dan kepuasan.


Namun, penting untuk membedakan retail therapy dari self reward. Perbedaan mendasar antara keduanya adalah retail therapy dilakukan sebagai respons langsung terhadap emosi negatif, itu merupakan upaya untuk menahan atau mengatasi emosi tersebut dengan melakukan pembelian. Sementara itu, self reward lebih berkaitan dengan memberikan penghargaan kepada diri sendiri sebagai pengakuan atas pencapaian atau usaha yang positif, tanpa adanya dorongan emosi negatif yang mendasarinya.


Berikut tips menghindari dampak retail therapy :      
        

  1. Be Mindful
    Langkah pertama adalah menyadari kondisi mental yang tidak baik dan menghindari belanja saat dalam kondisi tersebut. Penting untuk membuat daftar belanja yang jelas dan hanya membeli barang yang benar-benar dibutuhkan. Tiffany Aliche, dalam dokumenter "Get Smart With Money", menekankan empat prioritas pengeluaran secara berurutan.

  2. Konsultasi ke Psikolog
    Retail therapy cenderung mengarah kepada kecanduan karena individu mungkin menggunakan pembelian sebagai cara untuk mengatasi stres atau emosi negatif secara berulang-ulang, bahkan ketika tidak diperlukan. Oleh karena itu, penting untuk mencari bantuan profesional, seperti berkonsultasi dengan seorang psikolog, karena perilaku ini bisa menjadi tanda dari gangguan mental yang lebih dalam. Dengan bantuan profesional, individu dapat mengidentifikasi penyebab dari emosi negatif tersebut dan belajar strategi untuk mengurangi atau menghindari perilaku belanja berlebihan sebagai respons terhadapnya.

  3. Evalulasi Kondisi Keuangan
    Jika merasa telah menghabiskan terlalu banyak uang untuk belanja, langkah selanjutnya adalah membuat rencana pengeluaran bulanan. Dengan mencatat dan membagi anggaran ke dalam berbagai pos pengeluaran, Anda dapat lebih mudah mengontrol pengeluaran Anda. Hal ini membantu Anda untuk lebih disiplin dalam mengelola keuangan dan menghindari belanja berlebihan di masa mendatang.

  4. Mencari Hobi Baru
    Melakukan kegiatan alternatif dapat menjadi cara efektif untuk mengalihkan kebiasaan belanja yang mulai berlebihan serta meredakan emosi negatif. Aktivitas seperti menulis jurnal, bermain musik, merajut, dan berkebun dapat memberikan pengalaman positif yang membantu mengurangi dorongan untuk berbelanja secara impulsif. Dalam sebuah penelitian yang berjudul "Gardening Promotes Neuroendocrine and Affective Restoration From Stress" yang dilakukan oleh Van Den Berg, Agnes E, terbukti bahwa berkebun dapat efektif menurunkan kadar hormon kortisol atau hormon stres dalam tubuh, memberikan manfaat tambahan dalam mengatasi stres dan emosi negatif.

  5. Cari Motivasi Menabung
    Tetapkanlah target tabungan yang realistis dan sesuai dengan kebutuhan masa depan, seperti mempersiapkan biaya pendidikan anak, pelunasan cicilan rumah, perjalanan haji, dan rencana pensiun. Untuk mencapai tujuan ini, memiliki asuransi jiwa sangat penting untuk melindungi Anda dan keluarga dari risiko tak terduga yang dapat mengganggu rencana keuangan Anda. Dengan mengamankan perlindungan ini, Anda dapat memastikan bahwa tujuan keuangan Anda tetap terlindungi, bahkan dalam situasi yang tidak terduga.



Sumber : ilovelife.co.id