Retail therapy adalah fenomena di mana seseorang membeli barang yang tidak diperlukan sebagai respons terhadap stres atau emosi negatif, seperti kesedihan atau kecemasan. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Consumer Psychology, praktik ini diyakini dapat meningkatkan mood seseorang karena aktivitas belanja memberikan pengalaman positif dan merangsang pelepasan hormon dopamin dalam otak, yang bertanggung jawab atas perasaan senang dan kepuasan.
Namun, penting untuk membedakan retail therapy dari self reward. Perbedaan mendasar antara keduanya adalah retail therapy dilakukan sebagai respons langsung terhadap emosi negatif, itu merupakan upaya untuk menahan atau mengatasi emosi tersebut dengan melakukan pembelian. Sementara itu, self reward lebih berkaitan dengan memberikan penghargaan kepada diri sendiri sebagai pengakuan atas pencapaian atau usaha yang positif, tanpa adanya dorongan emosi negatif yang mendasarinya.
Berikut tips menghindari dampak retail therapy :
Sumber : ilovelife.co.id