Siaran Pers
BNI Life Targetkan Premi Rp 6,4 Triliun pada Tahun 2024
10 Jan 2024
Siaran Pers
BNI Life Targetkan Premi Rp 6,4 Triliun pada Tahun 2024
10 Jan 2024

PT BNI Life Insurance atau BNI Life tetapkan target premi di tahun 2024 sebesar Rp 6,4 triliun. Hal itu sebagai target BNI Life untuk mendukung kenaikan tingkat kesehatan industri asuransi.

Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan optimis di tahun 2024 ini industri asuransi akan semakin baik. Ia juga yakin BNI Life akan memberikan kontribusi yang positif pada industri asuransi.

"BNI Life telah menetapkan target premi di tahun 2024 sebesar Rp 6,4 triliun, tumbuh 19%. Dengan begitu kami pun dapat berkontribusi untuk meningkatkan kesehatan industri asuransi," jelas Eben pada Kontan.co.id, Rabu (10/1).

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebut masih ada tujuh perusahaan asuransi yang masuk dalam kategori pengawasan khusus. Menanggapi hal tersebut, Eben mengatakan sepanjang tahun 2023 melihat kesadaran masyarakat untuk berasuransi jiwa semakin meningkat walaupun dari sisi pendapatan premi sedikit terkoreksi yang disebabkan penurunan pendapatan dari produk PAYDI. Namun dari sisi pendapatan produk tradisional meningkat. 

"Hal ini menggambarkan bahwa pemahaman masyarakat tentang perlindungan jiwa semakin membaik," ungkap Eben.

Dari sisi permodalan, menurut Eben asuransi jiwa secara umum masih terbilang sehat. Hal ini dapat dilihat dari tingkat RBC perusahaan asuransi jiwa banyak yang telah memenuhi ketentuan RBC dari Regulator. Selain itu, berdasarkan ketentuan  POJK No 23 Tahun 2023, bahwa ketentuan ekuitas minimum Rp 500 miliar sampai tahun 2026, dan minimal Rp 1 triliun pada tahun 2028. Eben mengatakan saat ini modal BNI Life sendiri tercatat sebesar Rp 300 miliar, dengan disertai Shareholder Fund sebesar Rp 4,2 triliun. 

"Merujuk pada ketentuan OJK bahwa batas minimal ekuitas sebesar 1 Triliun, maka BNI Life telah memenuhi ketentuan tersebut," ujar Eben.

Eben juga mengatakan BNI Life telah mempersiapkan strategi  untuk mendukung pertumbuhan kinerja. Hal itu di antaranya mempertahankan produk premi reguler yang menguntungkan, mengoptimalkan kinerja investasi, menerapkan otomasi & digitalisasi proses bisnis, serta fokus pada peningkatan kapabilitas dan produktivitas sumber daya manusia.