Tidak bisa dipungkiri, setiap orang yang hidup di dunia tentunya akan dihadapkan dengan berbagai macam risiko. Risiko tersebut beragam bentuknya dan beberapa di antaranya ternyata bisa dialihkan melalui asuransi, yang dikenal dengan sebutan risiko asuransi. Yuk, simak artikel ini untuk tahu lebih dalam tentang risiko dalam asuransi dan cara pengelolaannya!
Sebelum membahas mengenai risiko asuransi, ketahui dulu pengertian risiko, yuk! Jadi, risiko merupakan segala hal dan kemungkinan yang bisa terjadi dan berdampak negatif pada kehidupan, baik secara pribadi maupun orang banyak.
Risiko yang menimpa pribadi antara lain seperti kecelakaan yang menyebabkan penyakit atau cacat, meninggal dunia, hingga finansial seperti kebangkrutan. Sementara itu, risiko yang bisa berdampak bagi orang banyak itu bisa terjadi dalam bentuk bencana alam, kebakaran gedung, hingga kebijakan dalam bidang ekonomi, seperti inflasi atau PHK massal.
Meski begitu, bukan berarti kerugian yang ditimbulkan dari suatu risiko itu tidak bisa dikelola, ya. Terdapat empat cara yang bisa Anda lakukan dalam mengelola risiko, yaitu:
Salah satu cara yang bisa dilakukan dalam manajemen risiko adalah dengan menghindari risiko tersebut. Misalnya, Anda ingin meminimalisir kemungkinan tertimpa banjir, maka Anda bisa memilih tinggal di pemukiman yang berada di dataran tinggi. Namun, cara ini cenderung sulit untuk bisa terjadi karena biasanya alternatif lain juga memiliki risiko yang tidak kalah berdampak.
Cara selanjutnya adalah dengan mengendalikan risiko yang mungkin saja terjadi. Sebagai contoh, dikarenakan Anda tinggal di wilayah yang rawan banjir, maka Anda bisa menyimpan barang dan dokumen berharga di rak yang cukup tinggi. Hal ini agar sesaat terjadinya banjir, barang dan dokumen berharga tersebut masih bisa Anda selamatkan.
Manajemen risiko yang juga bisa Anda lakukan adalah dengan menunda risiko tersebut. Contohnya adalah kendaraan yang Anda miliki ternyata membutuhkan perbaikan dari segi fisiknya, tetapi saat ini Anda masih memiliki tanggungan biaya pendidikan anak. Maka dari itu, Anda bisa menunda perbaikan kendaraan tersebut agar tidak terjadi pengeluaran dalam jumlah besar.
Terakhir, cara yang bisa dilakukan dalam mengelola risiko adalah mengalihkannya. Contoh nyata dalam mengalihkan risiko bisa dilihat dari cara kerja asuransi. Jadi, Anda mengetahui bahwa Anda memiliki risiko diabetes yang diwariskan dari keluarga Anda. Maka dari itu, Anda mengalihkan risiko tersebut dengan membayar sejumlah dana dalam bentuk premi kepada perusahaan asuransi.
Jadi, perusahaan asuransi akan mengeluarkan aturan dalam bentuk polis mengenai risiko apa saja yang bisa diasuransikan. Perusahaan akan menyetujui pengalihan risiko yang Anda ajukan, selama Anda membayar premi pada perusahaan setiap bulannya. Nah, berbagai jenis risiko bisa Anda alihkan lewat produk asuransi, seperti asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.
Setelah mengetahui apa itu risiko secara umum, lalu, apa itu risiko asuransi?
Jadi, risiko asuransi adalah segala risiko yang kemungkinan dapat terjadi selama seseorang atau bisnis terdaftar dalam sebuah produk asuransi, untuk kemudian ditanggung atau diberikan perlindungan oleh produk asuransi tersebut. Maka dari itu, risiko yang bisa diasuransikan ini dapat dirasakan oleh individu maupun perusahaan, selama mereka terdaftar dalam sebuah produk asuransi.
Lantas, apa saja risiko-risiko asuransi? Berikut penjelasan lengkapnya, yaitu:
Pertama adalah risiko murni, yaitu risiko yang apabila terjadi maka Anda bisa mengalami kerugian, tetapi apabila tidak terjadi maka tidak terdapat kerugian maupun keuntungan apapun. Dalam hal ini, risiko murni banyaknya dirasakan dalam bentuk yang tidak bisa dihindari seperti kecelakaan, kebakaran, hingga kebangkrutan.
Jenis risiko asuransi selanjutnya adalah risiko spekulatif. Jenis risiko ini maksudnya adalah risiko yang memiliki beberapa kemungkinan jika terjadi, yaitu menimbulkan kerugian, keuntungan, atau justru tidak terdapat perubahan sama sekali. Contoh nyata dari risiko ini adalah investasi sekuritas seperti saham dan obligasi, di mana tidak memiliki nilai yang pasti di masa depan.
Risiko khusus berarti risiko yang dampaknya hanya akan dirasakan langsung secara pribadi dan tidak mempengaruhi lingkungan sekitar, baik secara jumlah maupun kualitas. Contoh dari jenis risiko ini adalah kecelakaan pribadi, perampokan dan pencurian, atau terkena PHK sehingga tidak memiliki pekerjaan.
Terakhir adalah risiko fundamental, yaitu risiko yang berdampak tidak hanya secara pribadi, tetapi juga terhadap lingkungan sekitar dan orang banyak. Contohnya adalah kebijakan pemerintah seperti inflasi dan bencana alam, seperti banjir bandang, gunung meletus, hingga tsunami.
Dari sisi perusahaan asuransi, perusahaan pun memiliki kriteria risiko apa saja yang bisa diasuransikan, yaitu:
Risiko harus bersifat tidak bisa diprediksi dan terjadi karena ketidaksengajaan
Risiko harus bersifat umum terjadi dalam kehidupan dan banyak dijamin oleh asuransi
Dampak yang diberikan risiko harus bisa digantikan secara finansial
Terdapat hal yang ditetapkan sebagai objek dari asuransi, seperti sakit atau rugi
Objek dari asuransi yang ditetapkan harus sesuai dengan kepentingan umum, aturan, dan hukum yang berlaku
Tingkatan risiko yang diasuransikan berpengaruh terhadap penyesuaian biaya premi yang harus dibayar oleh peserta asuransi
Tonton juga, video YouTube kami bersama Philip Mulyana, seorang financial coach yang telah berpengalaman di dunia sekuritas. Dipandu oleh host Faisal A. Rahmat, mereka akan membicarakan bagaimana cara menghilangkan stigma negatif terhadap asuransi yang telah berlangsung selama ini di beberapa oran melalui penanaman akan produk yang akan dibeli.
Ternyata, salah satu cara yang bisa Anda lakukan dalam menghadapi risiko adalah dengan mengalihkannya ke sebuah produk asuransi, ya. Nah, jika Anda ingin melindungi diri dan keluarga dari risiko sakit dan meninggal dunia, maka BNI Life Plan Multi Protection Plus adalah jawabannya! Produk asuransi jiwa unit link dari BNI Life ini menawarkan manfaat ganda, yaitu manfaat meninggal dunia dan manfaat investasi dengan premi mulai dari Rp200.000,00 saja.
Tak hanya itu, Anda pun bisa mendapatkan manfaat tambahan seperti proteksi dari penyakit kritis, kecelakaan, rawat jalan dan operasi, dan perawatan seumur hidup. Jumlah uang pertanggungannya juga bisa mencapai 200x dari premi dasar. Jadi, tunggu apa lagi? Lindungi risiko Anda dan keluarga dengan BNI Life Plan Multi Protection Plus sekarang. Kunjungi juga https://www.bni-life.co.id/ untuk informasi lebih lengkapnya!