Menjaga Kesehatan
Tips Lancar Berpuasa bagi Penderita Gangguan Lambung
04 Jun 2018
Tips Lancar Berpuasa bagi Penderita Gangguan Lambung
04 Jun 2018

Jika Anda memiliki gangguan lambung, kehadiran bulan puasa selalu membuat bimbang. Anda Ingin menunaikan ibadah namun khawatir perubahan jam makan memicu rasa nyeri yang membuat tidak nyaman berpuasa dan jadi tidak produktif.

Berpuasa tidak hanya bermanfaat bagi penderita maag, tetapi juga penderita penyakit GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau penyakit asam lambung.  Beberapa manfaat berpuasa bagi penderita gangguan lambung antara lain membuat waktu makan jadi lebih teratur dan mengistirahatkan pencernaan dalam jangka waktu tertentu.

Sebelum menjadikan gangguan lambung sebagai alasan tidak berpuasa, simak tips berpuasa bebas nyeri lambung berikut ini:

  1. Pilih menu sahur yang lambat dicerna
    Dr Farouk Haffejee dari Islamic Medical Association di Durban, Afrika Selatan, menyebutkan selama Ramadan orang cenderung  berlebihan mengonsumsi makanan saat berbuka dan sahur. Ini karena pola pikir bahwa perut yang kenyang berarti bebas lapar lebih lama. Padahal tak hanya kuantitas makanan yang menentukan apakah Anda kenyang lebih lama. Farouk menyarankan agar selama bulan puasa, terutama saat sahur, Anda mengonsumsi makanan yang lama dicerna usus atau slow-digesting food. Jenis makanan ini perlu waktu hingga delapan jam untuk dicerna, seperti gandum, oat, beras merah dan karbohidrat kompleks lainnya. Karena lama dicerna, asam lambung Anda pun tak jadi terlalu aktif dan risiko rasa nyeri berkurang.
  2. Segerakan berbuka
    Jangan tunda berbuka puasa. Berbuka mulai dengan makanan manis porsi kecil untuk mengembalikan gula darah. Tujuannya agar perut tidak ‘kaget’ setelah seharian kosong. Selain menghindari lonjakan produksi asam lambung, hal ini juga bertujuan menghindari rasa begah atau kekenyangan.
  3. Perbanyak makanan yang mengandung serat, kalium, karbohidrat, dan magnesium
    Bagi penderita masalah pencernaan, tiga zat gizi ini sangat bermanfaat untuk dikonsumsi karena memenuhi standar kebutuhan dan sistem kerja lambung. Serat melancarkan kerja pencernaan, termasuk sistem pembuangan. Kalium bermanfaat untuk mengontrol asam lambung, sedangkan karbohidrat bermanfaat untuk mengenyangkan.
  4. Minum air putih untuk memenuhi kebutuhan cairan dan mineral
    Bersahur dan berbuka dengan yang manis umum dilakukan oleh mereka yang menjalankan puasa. Kandungan gula memang dibutuhkan tubuh untuk mengembalikan energi yang hilang setelah berpuasa seharian. Tetapi air putih jauh lebih penting karena mampu menetralisir suhu maupun kondisi tubuh. Untuk mencukupi kebutuhan cairan, terapkan pola 2-4-2: minum 2 gelas air putih saat berbuka, 4 gelas saat makan malam hingga menjelang tidur, dan 2 gelas saat sahur.
  5. Hindari makanan dan minuman yang memicu asam lambung
    Ada beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari karena bisa mendorong produksi asam lambung berlebih. seperti sawi, kol, apel, buah nangka, pisang ambon, dan minuman bersoda. Meski praktis dan menggiurkan, hindari gorengan karena makanan yang serba digoreng membuat tubuh harus mengeluarkan energi ekstra untuk proses pencernaan, mulai dari mengeluarkan enzim di mulut, lambung, usus halus, hingga proses menguraikan gorengan di saluran pembuangan. Kopi, susu full cream, dan jus jeruk yang terlalu asam juga bisa membuat lambung bekerja ekstra. Terakhir, hindari makanan pedas yang berlebihan karena bisa menimbulkan rasa panas di lambung.

Jangan jadikan gangguan lambung sebagai alasan untuk tidak berpuasa. Bekali diri Anda dengan menjaga asupan makan dan minum agar nyaman beribadah dan beraktivitas.

Lengkapi bekal kesehatan Anda selama bulan Ramadan dan seterusnya dengan perlindungan dari BNI Life Syariah. Untuk informasi lebih lengkap tentang produk syariah lain yang sesuai dengan kebutuhan dan rencana Anda sekeluarga, hubungi call center BNI Life 1-500-045, atau jelajahi situs BNI Life.