Anda masih bingung, mengapa Anda perlu dana darurat? Toh, semua kebutuhan biaya hidup dan gaya hidup terpenuhi dengan baik?
Pahami lah, bahwa di dalam kehidupan keseharian kita, tentu Anda pernah mengalami yang namanya 'kejadian' tak terduga. Kejadian dimana posisinya, mau tak mau akhirnya menguras uang yang selama ini telah alokasikan untuk keperluan lainnya.
Biar Anda makin paham dengan dana darurat, yuk simak dulu ulasan untuk apa sajakah dana darurat kerap kali dibutuhkan? Berapa idealnya simpanan untuk darurat? Disimpan di mana sebaiknya uang dana darurat? Begini penjelasannya.
1. Sakit dan Kecelakaan
Anda bisa berusaha menjaga agar kondisi selalu sehat dan prima. Namun tetap saja tidak ada yang dapat menghindar dari penyakit atau kecelakaan. Jika sakit atau kecelakaan yang dialami Anda atau anggota keluarga sangat parah, tentunya kita tidak akan berdiam diri bukan? Langsung pergi ke rumah sakit, dan diobati, atau dioperasi, sedangkan ini semua membutuhkan biaya. Terutama biaya untuk membayar dokter dan menebus resep obat.
Bayangkan juga jika Anda sakit dan harus dirawat di rumah sakit? tentu semuanya akan butuh biaya yang lebih lagi. Di sinilah dana darurat yang sudah Anda siapkan bisa digunakan.
Jadi dana darurat bisa digunakan untuk pos biaya sakit atau kecelakaan yang sewaktu-waktu dalam terjadi. Misalnya, di tengah pandemi virus corona (Covid-19), Anda harus tahu bahwa untuk melakukan tes swab mandiri itu perlu biaya, dan biaya ini juga tidak ditanggung oleh pemerintah. Biaya tes swab juga tidak murah, mulai dari Rp1,5 juta. Dana kebutuhan kesehatan seperti ini yang bersifat urgent atau penting, Anda bisa mengambilnya dari pos dana darurat.
Kemudian, agar finansial Anda tetap sehat ketika Anda sakit, Anda tetap perlu memiliki asuransi kesehatan. Lalu untuk melindungi diri Anda secara finansial dari risiko kecelakaan, Anda bisa melindungi diri Anda dengan cara memiliki asuransi jiwa.
2. Memperbaiki Barang atau Aset
Terkadang ada saja musibah yang bisa terjadi kepada barang-barang atau aset yang Anda miliki. Padahal barang ini sifatnya penting dan Anda kerap gunakan sehari-hari.
Misalnya saja, mobil yang sering mogok, rumah bocor atau peralatan teknologi seperti laptop dan handphone rusak. Tentunya, barang ataupun aset Anda tersebut perlu segera diperbaiki karena penting dalam mendukung keberlangsungan aktivitas Anda sehari-hari.
Nah, Anda tak perlu pusing lagi jika Anda sudah punya simpanan dana darurat. Sebab dana darurat ini bisa Anda gunakan untuk memperbaikinya barang-barang Anda yang rusak. Solusinya, Anda bisa memperbaikinya ataupun membeli baru. Hal ini tentu di perbolehkan karena sifatnya 'dibutuhkan' bukan konsumtif.
3. Kehilangan Pekerjaan
Karena murni keluar, dipecat, ataupun di PHK, kalau Anda kehilangan pekerjaan, artinya pemasukan Anda yang biasanya terhenti. Karir Anda mungkin sedang gemilang belakangan ini. Namun bukan berarti menjadi alasan untuk malas mempersiapkan dana darurat yang diperlukan jika Anda kehilangan pekerjaan tersebut, kan? Bukannya bermaksud menakut-nakuti, loh. Tapi kita harus selalu bersiap dengan kemungkinan terburuk, kan?
Dana darurat harus ada untuk hal satu ini, paling tidak Anda sudah memiliki dana cukup untuk menghidupi diri dan keluarga selama beberapa waktu atau bulan hingga kembali mendapat pekerjaan. Anda tidak mau terpaksa menurunkan kualitas hidup mendadak, kan?
Di tengah pandemi saat ini, Anda tetap harus senantiasa waspada. Bagi Anda yang masih punya pekerjaan, syukuri dan lakukan yang terbaik untuk mengumpulkan dana darurat Anda. Bagi Anda yang kini sedang berjuang mencari pekerjaan baru, tak perlu risau, lakukan yang terbaik mencari kerja dan aturlah keuangan Anda dengan hemat dan cermat.
4. Bayar Tagihan
Baru ditengah-tengah bulan, namun gaji bulanan sudah habis? pasti Anda pusing 7 keliling padahal ada tagihan yang mesti dibayar dan Anda belum ada uang untuk membayarnya?
Tentu Anda tak perlu pusing jika Anda sudah punya dana darurat. Ya uang yang sudah Anda simpan di pos dana darurat, bisa Anda gunakan untuk membayar tagihan yang sifatnya 'urgent' ya. Jadi pahami juga, jangan semua tagihan Anda biasakan bayar dengan simpanan dana darurat.
Usahakan untuk mencatat semua tagihan/cicilan dan utang Anda dengan rapi dan jangan lupa anggarkan di awal untuk pos bayar utang. Jaga utang Anda di level sehat, yakni maksimal 30% dari pemasukan/gaji. Hindari pula hobi 'nyicil' alias utang hanya untuk beli barang-barang konsumtif.
Pada umumnya, setiap orang memiliki kebutuhan dan gaya hidup yang berbeda-beda. Menyoal dana darurat pun juga besarannya akan berbeda-beda. Tapi ada hal yang bisa Anda jadikan patokan yakni siapkan dana darurat sebesar 3 kali - 6 kali dari pengeluaran bulanan Anda. Tentunya, Anda juga diperbolehkan untuk menyiapkan dana darurat hingga 1 tahun, yakni 12 kali dari pengeluaran bulanan.
Sumber: Cermati.com