Di masa pandemik COVID-19, pakai masker adalah yang wajib bila beraktivitas di luar rumah dan terbukti dapat mencegah penularan virus SARS-CoV-2. Meski demikian, ada harga yang mesti kita bayar, yaitu ancaman munculnya maskne alias jerawat yang muncul akibat sering pakai masker.
Kenapa pakai masker bisa bikin kita jerawatan? Karena masker dapat memerangkap minyak, keringat, dan kotoran di area kulit wajah yang tertutup atau ada di sekitar masker.
Menurut sebuah laporan berjudul "Treatment Modalities for Acne "dalam jurnal Molecules tahun 2016, wajah kita merupakan area sensitif dan rentan terhadap jerawat, seperti komedo terbuka, komedo tertutup (whitehead), dan lesi inflamasi (nodul, pustula, dan papula).
Setiap bagian tubuh dengan kepadatan kelenjar minyak yang tinggi rentan tersumbat atau mengalami iritasi kulit yang memicu timbulnya jerawat. Lantas, bagaimana cara mencegah maskne saat kita masih harus berperang melawan COVID-19?
Apa itu maskne?
Melansir laman Loma Linda University Health, maskne sebetulnya bukanlah sebuah fenomena baru karena ini banyak dialami tenaga kesehatan yang sehari-harinya bekerja pakai masker. Namun, kondisi ini meluas di kalangan masyarakat umum.
Istilah medis untuk maskne adalah acne mechanica, yaitu suatu kondisi kulit yang disebabkan oleh pemakaian alat pelindung diri wajah, yaitu masker, dalam waktu lama.
Bagaimana cara mencegah maskne?
Melansir berbagai sumber, berikut ini adalah berbagai cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah atau meminimalkan risiko kemunculan atau perburukan jerawat akibat sering pakai masker selama masa pandemik COVID-19. Catat!
1. Sebelum pakai masker, cuci muka dulu!
Pencegahan adalah cara terbaik. Caranya adalah dengan cuci muka pada pagi dan malam hari, serta kapan pun kamu melepaskan masker.
"Setelah sampai rumah, segera bersihkan wajah untuk membersihkan minyak yang menempel di sana." kata Dr. Lucy Chen, MD, seorang dermatolog dari Riverchase Dermatology and Cosmetic Surgery di Florida, Amerika Serikat, seperti dikutip di MarketWatch.
Dia pun menganjurkan untuk membersihkan wajah dengan lap bersih yang sebelumnya direndam dengan air hangat.
2. Jangan lupa pakai pelembap
Pelembap dapat membantu menghidrasi dan menjaga kulit, sekaligus memberi perlindungan dari gesekan antara kulit dan masker.
Selain diperlukan sebagai skin barrier atau pelindung kulit, fungsi penting pelembap lainnya adalah untuk menjaga kulit dari paparan ultraviolet dari sinar matahari, yang dapat menyebabkan iritasi.
3. Tak perlu pakai makeup
Menurut American Academy of Dermatology, penggunaan makeup akan lebih mungkin membuat pori-pori tersumbat dan menyebabkan breakout. Bila memang perlu merias wajah, gunakan produk yang berlabel "non-comedogenic” atau “oil free.”
4. Memastikan kebersihan masker
Masker kain dapat menyerap keringat, percikan air liur, droplet saat batuk dan bersin, hingga makeup dan pelembap, atau debu dan kotoran yang menempel saat kamu melepas masker (misalnya saat akan makan atau minum) lalu memakainya lagi.
5. Lepas masker selama 15 menit setiap 4 jam sekali
Bila kondisi memungkinkan, AAD menyarankan kita untuk "istirahat" dari penggunaan masker selama 15 menit setiap 4 jam. Para tenaga kesehatan telah menyadari bahwa cara ini dapat menyelamatkan kulit mereka.
Meski demikian, jangan asal lepas dan pasang masker, ya! Pastikan hanya melepas masker saat kondisi aman dan ini dilakukan setelah kamu mencuci tangan dengan air dan sabun.
6. Jangan memencet jerawat
Jerawat yang dipencet tidak hanya membuatnya lebih lama untuk sembuh ketimbang membiarkannya, tetapi juga bisa membuat jerawat menyebar dan/atau meradang.
Artikel ini didukung oleh: idntimes.com