Analisis fundamental yaitu mempelajari atau menganalisis kondisi perusahaan dalam hal keuangan, operasional dan bisnis serta prospek ke depannya. Analisis keuangan ini umumnya dilakukan dengan meninjau laporan keuangan serta rasio-rasio keuangan. Dari hasil analisis tersebut seorang investor dapat menggunakannya untuk menentukan beli tidaknya sebuah saham.
Namun jika menggunakan analisis fundamental untuk membeli saham, melihat kondisi perusahaan saja belum cukup lho! Ada langkah penting lain yang harus kamu lakukan. Kamu juga harus melihat dari segi keadaan ekonomi secara makro lalu kondisi industri di mana perusahaan tersebut berada. Dua hal tersebut dapat mempengaruhi pergerakan harga saham suatu perusahaan. Kondisi ekonomi makro yang mendukung industri tersebut sehingga berkembang pesat akan menaikkan harga saham perusahaan.
Penjelasan Analisis Fundamental
Salah satu cara pendekatan yang sering digunakan dalam analisis fundamental adalah Top Down Approach. Cara tersebut merupakan analisis yang dimulai dari keadaan atau kondisi ekonomi makro, perusahaan, dan kondisi perusahaan tersebut.
Top Down Approach memiliki tiga tahap, yaitu:
1. Kondisi Makro
Faktor yang satu ini dipengaruhi oleh kebijakan ekonomi Pemerintah. Salah satunya adalah kebijakan suku bunga.
Jika suku bunganya tinggi, maka para investor akan menaruh uangnya di bank. Sehingga, hal tersebut menghambat laju pertumbuhan bisnis perusahaannya.
Sementara jika suku bunganya rendah, maka saham menjadi pilihan bagi para investor dan perusahaan untuk berbisnis.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi ikut menentukan pergerakan harga saham. Jika ekonominya lesu, maka kinerja perusahaan bakal ikut menurun beserta harga sahamnya. Jika ekonominya kuat, masa depan perusahaan akan cerah beserta harga sahamnya.
2. Sektor dan Industri
Seperti yang sudah dijelaskan, kondisi perusahaan juga mempengaruhi pergerakan harga saham.
Contohnya, harga komoditas di sektor pertambangan ikut meroket karena harga minyak dunia naik pada 2007 silam. Harga saham tambang batubara dan minyak juga ikut naik, karena pendapatan dan laba yang dihasilkan semakin membesar.
Pada 2005, harga minyak dunia kembali turun hingga ke titik terendah. Kemudian, harga saham tambang pun juga ikut menurun drastis.
3. Fundamental Perusahaan
Masalah fundamental perusahaan tentunya sangat mempengaruhi pergerakan harga saham.
Misalnya, apakah perusahaan memiliki manajemen yang baik, bagaimana kondisi keuangan di suatu perusahaan, dan apakah manajemennya dikelola oleh orang yang kompeten.
Hal tersebut merupakan poin paling penting dalam menentukan baik atau tidaknya analisis fundamental dari suatu perusahaan. Biasanya, perusahaan yang berfundamental memiliki harga saham yang cukup baik.
Memilih Saham Melalui Analisis Fundamental
Jika dilihat dari analisa fundamental saham, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah pedoman untuk menentukan bagus atau tidaknya saham. Berikut ini adalah beberapa kriteria yang bisa kamu gunakan:
Sumber: Ajaib.co.id