Tak perlu khawatir untuk berinvestasi meski banyak kasus investasi bodong terungkap. Sebab, ada cara untuk menghindari investasi bodong.Agar Anda tak terjerumus investasi bodong, berikut 6 cara agar Anda terhindar dari investasi bodong:
1. Identifikasi Jenis Penawaran
Menurut Personal Financial Planner sekaligus CEO One Shildt Budi Raharjo, sebagai investor atau orang yang ingin berinvestasi, sangat penting untuk melakukan identifikasi penawaran produk investasi. Ia menyatakan bahwa yang pertama harus diketahui adalah jenis program penawarannya, apakah investasi real (properti, perkebunan atau emas), atau finansial investasi (saham) atau mungkin pengelolaan saham (reksadana).
2. Cek Pengelola Investasi
Budi mengatakan, setelah investor melakukan identifikasi program investasi yang ditawarkan apakah masuk akal atau tidak, lanjutkan pada tahap mengecek pengelola investasi. Pastikan pengelola investasi memiiki izin yang sah. "Misalkan titip dana ke (saya) yang itu termasuk pengelolaan dana. Semua pengelolaan dana itu harus diawasi dan di regulasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," ungkapnya.
3. Pastikan Return yang Wajar
Return atau imbal hasil dari bentuk investasi adalah hal yang wajar. Namun Anda harus memahami dasar investasi high risk high return dan low risk low return. Menurut Budi, bunga deposito 5 sampai 6 persen merupakan investasi kategori aman dan konservatif Menurutnya deposito atau sejumlah uang yang disimpan di bank akan mendapatkan jaminan sari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
4. Pahami Modus Penipuan
Hal terpenting selanjutnya adalah iming-iming yang menggiurkan. Orang kerap menawarkan investasi dengan tawaran yang di luar kewajaran. Waspada dan hindari penawaran berlebihan seperti keuntungan 3 sampai 4 kali lipat dari deposito. Bisa jadi orang itu tidak paham mengenai dasar investasi dan punya agenda untuk menipu.
5. Cek Regulasi
Regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sangat penting karena setiap investasi harus melalui persyaratan dan perizinan kelayakan dari OJK. Hal ini penting sehingga transparansi dalam pengelolaan keuangan perusahaan bisa terlihat, dan OJK bisa bertindak ketika menemukan hal-hal yang mencurigakan. Budi menyebut persoalan titip dana (dalam konsep kepercayaan) tidak ada landasan hukum dan jaminan apapun jika sewaktu-waktu dana tersebut tak kembali.
6. Cari Informasi
Hal paling mendasar agar tidak tertipu investasi bodong adalah banyak belajar dan mencari informasi mengenai investasi. Selain itu jangan segan untuk menolak, jika diberi tawaran yang menggiurkan.Budi juga menjelaskan sebagai investor Anda tidak perlu investasi terburu-buru atau dalam kondisi terdesak.
“Tetap semangat dan lengkapi upaya Anda dalam menjaga kesehatan dengan proteksi dari Asuransi Kesehatan BNI Life. Untuk informasi lebih lengkap tentang produk yang sesuai dengan kebutuhan dan rencana masa depan Anda, kunjungi Kantor Cabang BNI di kota Anda atau jelajahi situs www.bni-life.co.id.”
Artikel ini didukung oleh : money.kompas.com