Pasti Anda pernah merasakan detak jantung yang berdegup kencang setelah melakukan olahraga? Namun ketika bersantai, detak jantung yang dirasa lebih lambat dibanding setelah berolahraga tadi. Yups, detak jantung pada manusia berbeda-beda, ini bisa dipengaruhi oleh aktivitas yang Anda lakukan ataupun usia. Lantas, berapakah detak jantung yang normal? Mari simak penjelasannya!
Jantung merupakan salah satu organ dalam tubuh yang memiliki peran penting dalam kesehatan. Jantung berfungsi memompa darah serta nutrisi yang kaya oksigen ke seluruh bagian tubuh. Selama bekerja, otot-otot pada jantung akan berkontraksi dan berelaksasi untuk mendorong darah ke seluruh tubuh. Nah, gerakan-gerakan darah yang dipompa oleh jantung ini dapat dirasakan sebagai denyut nadi atau sering disebut detak jantung.
Detak jantung adalah tanda penting dalam bidang medis yang berguna untuk mengevaluasi kesehatan ataupun mengetahui kebugaran seseorang secara umum. Makanya, penting bagi kita untuk mengetahui detak jantung yang ada pada tubuh normal atau tidak.
Selain itu, detak jantung juga menjadi salah satu faktor yang dapat memprediksi risiko penyakit jantung. Jika detak jantung berdetak tetap kencang meskipun dalam keadaan santai inilah yang perlu Anda waspadai. Karena hal ini menunjukkan jantung Anda tetap bekerja keras untuk memompa aliran darah meski tidak ada aktivitas fisik yang signifikan.
Detak jantung adalah beberapa kali jantung Anda berdetak per menit. Menurut American Heart Association, denyut jantung dalam keadaan santai (istirahat) pada anak-anak, dewasa, dan manula rata-rata berkisar antara 60 hingga 100 detak per menit (BPM), sedangkan pada atlet profesional adalah 40-60 detak per menit (BPM). Namun, detak jantung normal bisa dikategorikan lebih rinci berdasarkan usia, yaitu:
Bayi baru lahir hingga usia bulan, berkisar 70-190 detak per menit.
Bayi berusia 1 hingga 11 bulan, berkisar 80-150 detak per menit.
Anak berusia 1 hingga 2 tahun, berkisar 80-130 detak per menit.
Anak berusia 3 hingga 4 tahun, berkisar 80-120 detak per menit.
Anak berusia 3 hingga 4 tahun, berkisar 80-120 detak per menit
Anak berusia 5 hingga 6 tahun, berkisar 75-115 detak per menit.
Anak berusia 7 hingga 9 tahun, berkisar 70-110 detak per menit.
Anak yang berusia 10 tahun ke atas memiliki detak jantung normal sekitar 60-100 detak per menit.
Penting untuk Anda memperhatikan waktu untuk menghitungnya, pembacaan yang paling akurat dari irama detak jantung akan lebih baik dilakukan saat Anda bangun tidur di pagi hari. Gimana sih cara menghitung detak jantung? Caranya tak susah, Anda cukup membutuhkan kemampuan berhitung dan sebuah stopwatch.
Tempatkan ujung telunjuk dan jari tengah tangan kanan Anda di sisi telapak pergelangan tangan kiri (atau sebaliknya), tepat di bawah pangkal jempol. Atau, Anda juga bisa menempatkan ujung telunjuk dan jari tengah di leher bagian rahang bawah di salah satu sisi tenggorokan Anda.
Tekan secara lembut menggunakan jari Anda sampai detak jantung terasa di jari Anda. Jika Anda belum merasakannya, Anda perlu memindah-mindahkan jari ke sekitarnya sampai Anda benar-benar merasakan detaknya.
Hitung detak jantung Anda dalam 15 detik. Nah, hasil yang didapat Anda kalikan dengan 4 untuk mendapat angka detak jantung istirahat Anda per menit.
Detak jantung yang terlalu lambat disebut dengan istilah bradycardia. Menurut Healthline, kondisi ini bisa dipengaruhi beberapa faktor seperti penggunaan obat-obatan untuk tekanan darah tinggi, ketidakseimbangan elektrolit, atau gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan seseorang berhenti sementara selama beberapa kali ketika tidur (sleep apnea)
Begitu pula dengan jantung yang terlalu cepat atau yang disebut tachycardia. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yakni aktivitas fisik yang intens atau berat, kecemasan, stress, kelelahan, konsumsi kafein atau alkohol yang berlebihan, ketidakseimbangan elektrolit, atau penggunaan obat-obatan tertentu.
Selain itu, ada beberapa penyakit yang juga bisa mempengaruhi tinggi rendahnya detak jantung, seperti anemia, hipertiroid, lupus, dan penyakit jantung bawaan.
Mengecek detak jantung normal atau tidak memanglah penting dilakukan secara berkala. Namun menjaga pola makan, membangun pola hidup yang sehat, dan berolahraga rutin adalah hal utama yang harus dilakukan supaya jantung tetap sehat. Nah, Anda juga perlu lho memberikan perlindungan ekstra dengan memiliki asuransi jiwa dari BNI Life Plan Multi Protection! Asuransi ini memberikan Anda keuntungan, seperti santunan rawat inap dan juga perlindungan terhadap 117 penyakit kritis termasuk penyakit jantung. Yuk, kunjungi halaman berikut untuk dapatkan informasi lengkap mengenai BNI Life Plan Multi Protection!