Merencanakan Masa Depan
Tips Mengatur Keuangan untuk First Jobber: Lebih Mudah dengan Cara Ini
14 Jun 2024
Tips Mengatur Keuangan untuk First Jobber: Lebih Mudah dengan Cara Ini
14 Jun 2024

Para First Jobber seringkali kebingungan mengatur keuangan. Wajar saja karena first jobber baru memasuki dunia baru untuk menjadi seorang yang dewasa dan bijak. Termasuk bijak dalam hal mengelola keuangan. 

Hal ini sangat penting diketahui karena first jobber harus memulai babak baru dalam kehidupannya. Para first jobber harus pandai mengelola keuangan karena kini harus bertanggung jawab pada dirinya sendiri. 

Namun, hal ini pasti sulit dilakukan di waktu-waktu pertama. Terlebih bila terbiasa bergantung pada orang tua. Maka dari itu, kenali tips mengelola keuangan tersebut pada penjelasan selanjutnya. 

Tips Mengelola keuangan untuk First Jobber yang Mudah dan Cermat 


Mendapatkan penghasilan untuk pertama kalinya bagi seorang first jobber, merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Sehingga banyak yang menghabiskannya untuk menikmati hiburan, atau beberapa barang yang tidak terlalu dibutuhkan. 

Maka dari itu harus mengetahui beberapa cara untuk mengelola keuangan dengan bijak dan sesuai dengan passionnya. Agar tidak terjebak dengan gaya hidup boros. 

Gaya hidup boros ini bisa terjadi karena dorongan pergaulan serta memiliki penghasilan besar untuk pertama kalinya. Berikut ini beberapa tips untuk mengelolanya yaitu:

  1. Jangan Terlalu Sering Hang Out
    Bagi pekerja pemula mendapatkan gaji pertama itu terasa besar. Sehingga tidak puas rasanya bila tidak berbagi kebahagiaan bersama teman-teman. Sehingga lebih sering hang out hingga mentraktir teman. 

    Padahal first jobber belum menyadari bahwa gaji tersebut harus cukup selama satu bulan sampai ke gajian di bulan berikutnya. Hal ini sering terlupakan sehingga kamu tidak menyadarinya. 

  2. Buat Perencanaan untuk Masa Depan
    Bagi kamu yang baru pertama meniti karir, pasti belum terpikir apa yang akan dilakukan di masa depan. Maka dari itu, harus sering mengevaluasi pendapatan dan pengeluaran setiap bulannya. 

    Agar uang yang didapatkan dari gaji bisa berguna di masa depan. Terlebih bagi kamu yang ingin melanjutkan studi atau ingin menikah, misalnya. 

  3. Beli Barang Sesuai Kebutuhan
    Kita semua memang perlu healing. Sehingga banyak orang datang ke pusat perbelanjaan hanya untuk cuci mata. Namun, melihat barang-barang menarik membuat kamu menjadi ‘lapar mata’.

    Sebagai solusinya jangan terlalu sering mendatangi pusat perbelanjaan. Karena membuat kamu boros. Pastikan untuk mencatat barang-barang apa saja yang dibutuhkan untuk dibeli, jangan sampai menuruti nafsu untuk membeli barang yang diinginkan.  

  4. Memiliki Produk Asuransi untuk Perlindungan Finansial
    Perlindungan finansial ini penting selagi kita masih muda. Karna di masa depan nanti, berbagai kemungkinan risiko bisa terjadi. Misalnya, kecelakaan yang membuat kita cacat, kebakaran rumah. 

    Itulah mengapa kamu sebagai first jobber harus memiliki salah satu produk asuransi untuk menghindari berbagai risiko di masa depan. Agar uang kamu tetap terlindungi bila risiko tersebut benar-benar terjadi. 



Semua informasi terkait pengelolaan keuangan, harus diketahui oleh kamu sebagai first jobber. Agar keuangan kamu lebih sehat untuk saat ini dan masa depan. Selagi masih muda, kamu harus mengeksplorasi banyak hal. Misalnya melanjutkan studi atau menikah, memperdalam ilmu agama. Semua itu butuh perencanaan keuangan yang baik. 

Dengan demikian, mulai saat ini kamu harus memiliki buku untuk mencatat pemasukan dan keuangan kamu, untuk dievaluasi. Agar kamu terbiasa belajar hidup mandiri dan memiliki keuangan yang sehat. Sehingga tidak akan bergantung lagi pada siapapun. 

Memiliki keuangan yang sehat merupakan salah satu pendukung bagi kita untuk meraih masa depan yang sukses. Karena apalah artinya penghasilan besar bila tidak pandai mengelolanya. Hal ini sama saja dengan menyimpan uang di saku yang bolong. 


Banyak hal yang harus kita lakukan untuk merencanakan masa depan. Terutama bagi first jobber. Jangan sampai menghambur-hamburkan uang, hanya karena pemula dan berasumsi akan mendapatkannya lagi di masa depan. Padahal risiko keuangan bisa terjadi kapan saja.