Orang tua berperan penting dalam membentuk kepribadian setiap anak yang dilahirkan serta diasuhnya. Sebelum anak mengenal lingkungan sosial, baik di sekolah maupun dalam lingkup pertemanan lebih luas, karakter anak akan terlebih dahulu terbentuk di keluarga.
Anak akan belajar bersosialisasi dengan baik ketika lingkungan keluarganya mampu memberikan suasana positif. Pembentukan karakter anak bisa dimulai sejak hari pertama anak terlahir ke dunia, tentu stimulasi yang diberikan selalu berbeda di setiap tahapannya.
Dari kelahiran sampai nanti besar, orang tua berperan penting sebagai sosok utama yang membentuk seperti apa karakteristik anak. Seperti apa peran penting tersebut akan kami ulas dalam penjelasan di bawah ini!
Peran Orang Tua untuk Karakter Anak
Wajib diketahui oleh semua orang tua, baik yang baru memiliki satu anak, akan memiliki anak, atau sudah memiliki banyak anak. Orang tua harus selalu belajar ilmu baru karena setiap anak lahir pada zaman yang berbeda dengan zamannya orang tua.
Kami akan mencoba mendeskripsikan peran penting tersebut dalam bentuk poin pembahasan. Secara rinci Anda bisa mempelajarinya dari penjelasan berikut:
- Orang Tua Bertanggung Jawab Memberikan Pemahaman Agama
Hal pertama yang fundamental harus diajarkan orang tua kepada anak adalah terkait pemahaman agama. Agama menjadi landasan anak dalam melakukan segala sesuatu kedepannya, baik hal yang berhubungan dengan Tuhan atau manusia.
Pemahaman agama yang sesuai dengan kepercayaan masing-masing bisa menjadi cikal bakal timbulnya religiusitas bagi anak. Anak jadi belajar antara menggunakan pikiran serta hatinya dalam melakukan tindakan atau memutuskan segala sesuatu, termasuk berbicara.
Pembelajaran mengenai agama bisa dilakukan secara teori atau lebih ampuh melalui praktik langsung. Misal, dalam agama Islam membiasakan anak sholat lima waktu untuk melatih kedisiplinan dan menjalankan rutinitas wajib sambil tentunya menambah takwa kepada Tuhan.
- Orang Tua Wajib Mengajarkan Cara Bersosialisasi
Setelah mampu memberikan perkenalan dengan baik di lingkungan keluarga, orang tua berperan penting dalam menentukan cara anak bersosialisasi. Zaman sekarang lingkungan sosial bisa dimulai sejak anak berusia 2 tahun dari pre-school.
Anak yang semula hanya berinteraksi dengan anggota keluarga akan belajar berinteraksi dengan teman-temannya di sekolah. Interaksi dalam kelompok kecil akan memberikan pengalaman baru bagi anak, tentu berbeda halnya dengan interaksi di rumah.
Orang tua bisa menjadi pembimbing selama di rumah, sementara di sekolah anak dalam pengawasan guru. Ketika sudah berbaur ke lingkungan sosial maka orang tua sudah mulai bekerja sama dengan guru dalam memantau tumbuh kembang anak di luar rumah.
- Orang Tua Harus Mencontohkan Cinta Kasih
Contoh cinta kasih orang tua bisa dilakukan setiap hari melalui hubungan baik antara ibu dan ayah di rumah. Jika memiliki kakak maka anak juga bisa belajar arti cinta kasih dengan kakak, nenek, kakek, paman, bibi, juga para sepupu.
Cinta kasih yang diajarkan dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga bisa menimbulkan kelembutan hati bagi anak. Ketika hati anak sudah lembut maka anak bisa lebih peka terhadap emosi di sekitarnya, seperti turut merasakan sedih dan bahagia.
Dampaknya terhadap kehidupan bersosial adalah anak bisa berinteraksi lebih baik dengan teman maupun gurunya. Anak bisa dicap sebagai anak baik yang memberikan peran positif banyak teman sebaya mau mendekat sehingga pengalaman sosialnya lebih banyak lagi.
- Orang Tua Harus Memperkenalkan Cara Menjaga Lingkungan
Selain hubungan baik dengan sesama manusia, anak juga harus diberikan pelajaran terkait cinta terhadap alam. Sesederhana membiasakan anak tidak membuang sampah sembarangan adalah satu langkah penting agar membentuk kepribadian cinta lingkungan.
Dari hal sederhana seperti tidak membuang sampah sembarangan, bisa berlanjut tidak boleh mencabut tanaman sembarangan, dsb. Rasa kepedulian terhadap alam bisa mengajarkan anak melestarikan lingkungan sejak dini sehingga alam lebih terjaga di masa depan.
Hal kecil yang diajarkan kepada anak secara konsisten lebih efektif dibandingkan memberikan satu kali pemahaman, tapi tidak melakukannya dalam dunia nyata. Menumbuhkan rasa cinta terhadap alam memiliki peran penting untuk anak dan sekitarnya.
- Orang Tua Memberikan Pujian atas Pencapaian Anak
Jangan ragu memberikan pujian kepada anak apabila anak berhasil meraih sebuah pencapaian. Anak akan merasa kerja kerasnya diapresiasi dengan baik sehingga menimbulkan semangat untuk mendapatkan prestasi lebih tinggi lagi.
Alih-alih mendorong anak untuk mengikuti ekspektasi orang tua, jauh lebih baik mendampingi anak dalam setiap prosesnya. Dukungan secara lembut dan sesuai jalur yang dikuasai anak akan lebih efektif membuat anak termotivasi daripada memaksa anak.
Pujian kepada anak bisa dalam bentuk apa saja, baik itu perlakuan, perkataan, makanan kesukaan, jalan-jalan, mainan, dsb. Sekecil apapun tindakan orang tua untuk memuji anak akan memberikan kesan baik yang akan dibawa anak sampai nanti besar.
Berdasarkan informasi di atas, ada lima poin penting yang setidaknya mampu membentuk karakteristik anak di dalam dan luar keluarga. Orang tua diantaranya bertanggung jawab atas lima hal ini:
- Mengajarkan agama agar anak memiliki tuntunan hidup sesuai kepercayaannya.
- Mengajarkan cara bersosialisasi yang benar untuk membentuk lingkungan pertemanan sehat.
- Memberikan cinta kasih agar anak memiliki hati lembut dan kepedulian terhadap sesama.
- Mengajarkan rasa cinta terhadap alam untuk memastikan anak menjadi salah satu orang yang menyelamatkan bumi dari kerusakan.
- Memberikan pujian agar anak merasa dihargai dan dimotivasi dengan cara menyenangkan.
Bicara soal pola asuh anak, tidak akan pernah ada habisnya. Seiring zaman berkembang, pola asuh orang tua juga akan ikut berkembang karena anak yang terlahir akan menjalani hidup dengan segala fasilitas dan tantangan pada zamannya.