Mengenal istilah quiet quitting dalam lingkungan pekerjaan yang sedang viral belakangan ini. Istilah tersebut mulai muncul mulai tahun 2022, yang mana populer di beberapa sosial media seperti TikTok.
Banyak sekali istilah baru dalam dunia pekerjaan yang bermunculan. Salah satunya adalah quiet quitting, istilah yang sedang hits dalam dunia kerja. Lalu, sebenarnya quiet quitting itu apa?
Pembahasan mengenai istilah tersebut akan dibahas di sini dengan lengkap. Berikut penjelasan lengkap tentang quiet quitting!
Mengenal Istilah Quiet Quitting dalam Lingkungan Pekerjaan
Dewasa ini muncul banyak sekali istilah baru dalam dunia pekerjaan yang digunakan oleh generasi milenial. Salah satu istilah yang sedang populer saat ini ada quiet quitting, yang merujuk pada suatu tindakan.
Arti dari quiet quitting sendiri adalah seorang pekerja atau karyawan membatasi dirinya dalam suatu pekerjaan. Pekerja tersebut melakukan pekerjaannya dengan wajar serta tidak berlebihan juga.
Jadi, saat waktu bekerja sudah selesai para pekerja akan langsung kembali ke kehidupan aslinya. Biasanya, para pekerja tersebut tidak mau melakukan pekerjaan yang berlebihan dengan sukarela.
Sehingga, para pekerja masih bisa tetap meluangkan waktu untuk dirinya sendiri. Hal tersebut bisa membuat kesehatan mental semakin membaik. Mengingat dalam dunia kerja, dibutuhkan mental yang kuat juga.
Banyak sekali saat ini anak muda yang melakukan tindakan quiet quitting ini. Salah satu alasannya adalah untuk menjaga kesehatan mental. Selain itu, ada juga yang beralasan agar ada waktu bersama keluarga.
Alasan Tindakan Quiet Quitting
Ada beberapa alasan mengapa seseorang akhirnya memutuskan untuk melakukan tindakan quiet quitting dalam pekerjaannya. Inilah beberapa alasan umumnya:
- Beban Kerja yang Terlalu Berat
Untuk alasan yang pertama adalah beban kerja yang terlalu berat. Memang banyak sekali perusahaan yang memberikan beban berlebihan kepada para pekerjanya. Hal tersebut bisa menimbulkan kelelahan.
Sehingga, banyak yang memutuskan untuk melakukan tindakan quiet quitting. Pekerja pun akan lebih nyaman dan tidak terbebani dengan pekerjaan yang ada.
- Tidak Mempunyai Kehidupan Pribadi
Alasan yang selanjutnya adalah tidak mempunyai kehidupan pribadi. Biasanya, dikarenakan jam kerja yang terlalu padat. Bisa juga karena selalu diberi tugas tambahan di luar jam kerja.
Para pekerja pun akhirnya hanya hidup untuk bekerja saja. Sehingga, tidak memiliki waktu untuk dirinya sendiri. Akhirnya, mengambil keputusan untuk melakukan quiet quitting.
- Rekan Kerja
Melakukan tindakan quiet quitting tidak hanya berasal dari sistem pekerjaannya yang berat. Namun, bisa juga disebabkan oleh rekan kerja yang tidak sefrekuensi. Hal ini sangat berpengaruh sekali terhadap kinerja seseorang.
Karena tidak memiliki rekan kerja yang sejalan, akhirnya mengambil tindakan quiet quitting. Jadi, kerja hanya sebatas kerja saja dan tidak berhubungan secara berlebihan ke rekan kerja yang lain.
3 Jenis Pendekatan Quiet Quitting
Setidaknya ada tiga jenis pendekatan yang dilakukan seseorang dalam mengambil keputusan tindakan quiet quitting. Inilah beberapa pendekatan yang bisa dilakukan:
- Tindakan Mogok Kerja
Pendekatan pertama adalah suatu pendekatan yang sering dilakukan oleh para buruh atau pekerja. Biasanya hal ini dilakukan secara besar-besaran oleh banyak pekerja. Tindakan ini dikarenakan suatu hal yang merugikan pekerja tersebut.
- Checking Out
Untuk pendekatan yang selanjutnya adalah dengan melakukan tindakan checking out. Sebuah tindakan atau sikap sinis kepada rekan kerja atau bisa juga atasan. Tindakan ini juga termasuk ke dalam quiet quitting.
- Taking Charge
Pendekatan yang terakhir ini adalah yang paling benar, yang mana melakukan pekerjaan sesuai dengan porsi dan juga jam kerja. Selain itu, berusaha untuk tidak melakukan pekerjaan di luar jam kerja.
Kekurangan Tindakan Quiet Quitting
Tindakan quiet quitting memang bisa menguntungkan para pekerja. Namun, ada beberapa kekurangan quiet quitting yang bisa merugikan beberapa pihak. Inilah beberapa kekurangannya:
- Menurunkan Produktivitas Kerja
Kekurangan yang pertama ialah bisa menurunkan kualitas atau produktivitas kinerja dari para pekerja tersebut. Bahkan, bisa tidak mencapai target yang diinginkan oleh perusahaan.
Hal tersebut tentunya bisa merugikan perusahaan serta pekerja itu sendiri. Dari pihak perusahaan bisa menurunkan omset. Sedangkan, dari pihak pekerja bisa menurunkan tingkat kepercayaan dari atasan.
- Atasan Kurang Puas dengan Hasil Kinerja
Meskipun tindakan ini bisa membuat pekerja merasa tenang dan nyaman. Ternyata hal tersebut bisa membuat hasil kinerja yang dilakukan kurang optimal. Karena, dibatasi oleh waktu dan selalu sepele dengan pekerjaan yang diberikan.
Sehingga, membuat atasan merasa kurang puas dengan hasil kinerja yang dilakukan. Atasan bisa saja melakukan hal yang merugikan pekerja. Tentunya hal tersebut berdampak buruk.
- Pemutusan Kerja Secara Sepihak
Sebuah tindakan yang merugikan perusahaan sudah pasti akan dihilangkan dari perusahaan tersebut. Termasuk tindakan quiet quitting yang akan membuat perusahaan merasa dirugikan.
Apabila sudah seperti itu, maka biasanya perusahaan akan mengambil tindakan pemutusan kerja secara sepihak. Keputusan tersebut tentunya akan merugikan si pekerja.
- Menurunkan Kesempatan Naik Jabatan
Kekurangan yang terakhir adalah menurunkan kesempatan untuk bisa naik jabatan. Karena, perusahaan pasti akan menilai pekerja yang loyal terhadap perusahaan dan mau bekerja keras.
Tindakan quiet quitting ini bisa menghambat seseorang untuk naik jabatan. Sehingga, karirnya akan tetap di tempat yang sama dan sulit mencapai tujuan karir yang diinginkan.
Trend quiet quitting memang sedang banyak dilakukan oleh anak muda sekarang ini. Memang ada banyak sekali manfaat yang akan diperoleh melalui tindakan tersebut. Seperti menjaga kesehatan mental dan mempunyai waktu untuk diri sendiri.
Namun, ada juga kekurangan dari adanya tindakan tersebut. Seperti akan menurunkan produktivitas kerja dan bisa juga merugikan perusahaan itu sendiri. Jadi, pelajari dahulu istilah quiet quitting dengan lebih dalam.
Mengenal istilah quiet quitting dalam lingkungan pekerjaan saat ini adalah suatu hal yang penting. Melalui artikel di atas, seseorang bisa mengambil keputusan yang tepat akan melakukan tindakan quiet quitting atau tidak.