Sesuai dengan namanya, penyakit kritis merupakan jenis penyakit yang berada di tingkat tertinggi dan dapat mengancam keselamatan jiwa penderitanya. Ketika mengalami penyakit ini, tidak hanya penderita saja yang merasakan dampaknya, namun orang-orang terdekat mereka juga akan merasakan hal itu. Mari mengenal lebih jauh tentang dampak yang dihasilkan dari penyakit kritis dan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya!
Dampak Penyakit Kritis
Penyakit kritis atau yang juga sering disebut sebagai critical illness adalah jenis penyakit yang sering diucapkan untuk merujuk pada kondisi yang bisa menyebabkan kondisi kematian. Tidak hanya itu, namun penyakit ini juga memerlukan penanganan yang mahal karena pasien harus mengeluarkan biaya untuk obat-obatan dan peralatan yang sangat rumit. Lantas, apa saja dampak dari penyakit kritis yang patut untuk diketahui?
1. Dampak Finansial
Dampak yang pertama tentunya akan menyerang pada bagian finansial atau keuangan. Kondisi adalah hal yang tidak dapat dihindari, karena penyakit kritis adalah jenis penyakit yang memerlukan perawatan jangka panjang dan tidak akan bisa ditangani tanpa menggunakan alat-alat intensif tertentu.
Oleh karena itu, biaya yang dibebankan kepada pasien dan keluarga pun akan sangat besar, sehingga keluarga terkadang akan merasa keberatan dengan hal ini. Seluruh pengobatan dan penanganan medis yang besar akan membuat mereka harus mencari jalan alternatif tertentu untuk bisa mengurangi tagihan yang diberikan oleh rumah sakit.
Bahkan, keuangan milik keluarga akan terpuruk dan habis secara total demi memenuhi pengobatan tersebut. Terlebih, jika pasien yang menderita penyakit kritis adalah tulang punggung keluarga yang bertugas untuk memberikan uang utama pada keluarga, hal itu akan semakin mempersulit anggota keluarga yang lain dalam mengurangi beban finansial karena tidak ada pendapatan yang masuk sama sekali.
2. Dampak Fisiologis
Dampak yang kedua yaitu berkaitan dengan kondisi tubuh yang dirasakan oleh pasien penderita penyakit kritis. Umumnya, penyakit kritis terdiri atas beberapa penyakit parah yang menyerang organ vital mereka seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan masih banyak lagi yang lainnya. Perawatan yang harus dilakukan oleh penderita sangat panjang dan mereka harus mengonsumsi berbagai jenis obat-obatan yang jumlahnya tidak sedikit setiap harinya.
Tidak hanya itu saja, namun penderita harus melakukan operasi atau pembedahan pada anggota tubuh yang mengalami penyakit kritis, sehingga mereka harus merasakan bahan kimia yang berat memasuki darah mereka. Penanganan tersebut akan menyebabkan mereka mengalami efek samping tertentu yang menyakitkan, seperti mual, pusing, hingga tidak bisa menggerakkan tubuhnya sendiri secara total.
Proses penyembuhan tersebut dapat memakan waktu yang lama, mulai dari bulanan, tahunan, bahkan ada pula pasien yang memerlukan perawatan seumur hidupnya. Tentunya, kondisi seperti ini akan membuat kondisi fisik milik pasien mengalami penurunan secara drastis karena berbagai macam operasi medis dan obat-obatan kimia yang ada di tubuhnya.
Tidak hanya pasien saja, akan tetapi penyakit kritis juga akan memberikan dampak fisiologis tertentu kepada pihak keluarga atau pihak yang bertugas untuk menjaga pasien. Sebab, mereka bertugas untuk merawat dan menjaga pasien dalam waktu yang lama, sekaligus harus menunggu pasien ketika sedang mengalami proses perawatan tertentu.
Kelelahan menjadi hal yang tidak terhindarkan bagi pihak penunggu pasien, sehingga tidak mengherankan jika beberapa dari mereka turut serta mengalami penurunan kesehatan dan daya tahan tubuhnya tidak kuat lagi. Untuk itu, terkadang penunggu pasien berasal dari anggota keluarga yang berganti-ganti dan bertugas untuk menjaga sesuai dengan jadwal masing-masing.
3. Dampak Psikologis
Tidak hanya memberikan dampak pada fisiologis dan finansial saja, akan tetapi penyakit kritis juga memberikan dampak yang tinggi kepada sisi psikologis seseorang. Ketika seseorang mendapatkan diagnosis yang diucapkan oleh pihak dokter, pastinya mereka akan terguncang secara mental karena syok dan ketakutan akan masa depan yang harus dihadapi.
Proses penyembuhan dan pengobatan yang terlalu sering juga akan membuat pikiran milik penderita menjadi lebih gampang gelisah dan panik. Penderita akan mengalami kemunduran dalam rasa semangat untuk sembuh, dan jika tidak segera mendapatkan pendampingan yang tepat, maka pasien akan semakin menyerah dalam melakukan perawatan.
Selain itu, pihak keluarga yang menunggu dan merawat pasien juga akan merasakan dampak psikologi yang tinggi. Mereka akan mengalami beban mental, terlebih bagi anggota keluarga yang bertugas untuk menjaga dan terlibat erat dalam proses mengurus pasien.
Secara umum, pasien akan merasa ketakutan karena dirinya menjadi beban terhadap keluarga. Dampak psikologis yang terlalu parah akan mengakibatkan keluarga dan pasien berada dalam masa yang menegangkan, untuk itu tidak mengherankan jika penyakit kritis menjadi hal yang berat ketika dialami oleh siapa pun.
Cara Mengatasi Dampak Penyakit Kritis
Tidak bisa dipungkiri, penyakit kritis memang menjadi kondisi yang serius dan bisa memberikan dampak bagi penderita serta orang lain. Akan tetapi, Anda tidak perlu merasa terlalu khawatir karena ada beberapa langkah yang bisa dijadikan alternatif agar proses perawatan tidak terlalu berat:
Itulah beberapa dampak yang bisa ditimbulkan dari penyakit kritis dan beberapa langkah untuk mengatasinya. Asuransi jiwa adalah layanan yang memberikan perlindungan terhadap keluarga akibat kerugian finansial atau pun hilangnya anggota keluarga yang menjadi sumber pencari nafkah. Bagi Anda yang ingin membuat keluarga merasa tenang jika ditinggalkan oleh tulang punggung keluarga, tidak ada salahnya untuk mencoba memakai asuransi jiwa di halaman https://www.bni-life.co.id/id/.