Saat usus buntu pecah atau radang, dokter akan menyarankan untuk segera melakukan operasi. Apabila kondisi ini tidak segera ditindak, maka ada kemungkinan terjadi komplikasi yang dapat membahayakan nyawa pasien. Orang-orang sering menyebut operasi ini sebagai salah satu operasi darurat.
Biasanya, pasien usus buntu akan menunjukkan gejala sembelit dan nyeri di bagian kanan bawah perut ketika mengalami penyakit ini. Namun, bukan berarti rasa nyeri yang timbul di bagian kanan bawah perut ini selalu diakibatkan oleh usus buntu yang pecah. Untuk itu, mari kita mencari tahu lebih dalam lagi mengenai operasi darurat satu ini.
Tahapan Operasi Usus Buntu
Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan prosedur operasi ini adalah sekitar 1 jam. Umumnya, dokter akan menjelaskan terlebih dahulu tentang teknik operasi yang akan dilakukannya untuk mengobati penyakit usus buntu. Berikut adalah langkah yang akan dilakukan oleh dokter selama operasi usus buntu yang dibedakan menjadi 2 teknik tertentu, yaitu:
Pemeriksaan Pasca Operasi Usus Buntu
Meskipun operasi telah berhasil dilakukan, tapi pasien masih dianjurkan untuk menginap di ruang pemulihan selama beberapa hari. Hal ini terjadi karena dokter masih harus memeriksa detak jantung serta tekanan darah pasien setelah operasi yang cukup panjang tersebut. Semua pemeriksaan pasca operasi akan dilakukan setelah pasien dipindahkan ke ruang pemulihan.
Setelah masuk ruang pemulihan, pasien akan diberi obat pereda nyeri yang bisa berupa suntik maupun obat minum. Hal ini dilakukan untuk meredakan rasa nyeri yang muncul di bagian jahitan perutnya. Bahkan, jika diperlukan dokter juga akan memasukkan selang melalui hidung pasien, untuk mengeluarkan cairan yang masih tersisa di dalam perut.
Umumnya, pasien akan menginap di ruang pemulihan selama 1-2 hari. Untuk membantu proses pemulihan pasca operasi usus buntu, dokter dan perawat di rumah sakit akan melakukan beberapa hal di bawah ini:
Risiko Infeksi Pasca Operasi
Bukan hanya obat pereda nyeri, tapi dokter biasanya juga akan memberi obat antibiotik yang boleh diminum setelah operasi dilakukan. Obat antibiotik ini nantinya bisa mencegah terjadinya infeksi pasca operasi usus buntu. Selain obat antibiotik, menjaga kebersihan jahitan juga dapat mengurangi risiko infeksi pasca operasi.
Untuk mengetahui apakah kamu mengalami infeksi pasca operasi atau tidak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa hal yang dapat menjadi tanda-tanda infeksi pasca operasi:
Jika kamu mengalami tanda-tanda ini setelah melakukan operasi usus buntu, maka kamu harus segera berkonsultasi dengan dokter. Jangan menganggap remeh tanda-tanda ini, karena hal itu dapat membuat kesehatan kamu semakin menurun atau bahkan dapat mengancam nyawa kamu.
Operasi usus buntu merupakan salah satu jenis operasi darurat yang dilakukan untuk mengangkat usus buntu yang mengalami peradangan atau pecah. Prosedur operasi ini terbagi menjadi 2 teknik yang berbeda, yaitu terbuka dan laparoskopi. Pasien dapat menentukan sendiri teknik operasi mana yang akan dilakukannya, setelah dokter menjelaskan tentang kedua teknik tersebut secara jelas.