Istilah sandwich generation pertama kali diperkenalkan oleh Dorothy A. Miller, seorang Profesor dan Direktur Praktikum Universitas Kentucky, pada tahun 1981. Sandwich generation merujuk pada individu yang memiliki tanggung jawab untuk merawat tiga generasi sekaligus: orangtua, diri sendiri, dan anak-anak mereka. Kehidupan mereka sering digambarkan layaknya roti lapis, di mana mereka harus mengatur waktu, tenaga, dan uang secara bijaksana untuk menyeimbangkan tanggung jawab keluarga dengan kebutuhan pribadi.

Berikut adalah beberapa tips untuk mengelola keuangan bagi para sandwich generation:

1. Mengalokasikan Gaji dengan Baik
   Penting untuk menyusun skala prioritas dalam pengeluaran agar keuangan tetap terkontrol dengan baik. Mulailah dengan memastikan kebutuhan dasar, seperti pembayaran hutang dan biaya hidup, dipenuhi terlebih dahulu. Dengan pengelolaan keuangan yang rapi, kita dapat menghindari masalah finansial di masa depan.
   
   
2. Menyisihkan Uang untuk Diri Sendiri
   Selain bertanggung jawab terhadap keluarga, jangan lupakan diri sendiri. Sisihkan sebagian pendapatan untuk kebahagiaan pribadi, seperti membeli barang yang disukai atau melakukan kegiatan yang menyenangkan. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan hidup dan mencegah burnout.
   
   
3. Hindari Membeli Barang yang Tidak Dibutuhkan
   Seringkali kita tergoda untuk membeli barang yang hanya memenuhi keinginan, bukan kebutuhan. Mulailah untuk lebih bijak dalam pengeluaran dengan menilai apakah barang tersebut benar-benar diperlukan atau hanya keinginan sesaat. Mengontrol pembelian ini dapat membantu menjaga stabilitas keuangan.
   
   
4. Cari Penghasilan Tambahan
   Jika pendapatan utama tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mencari penghasilan tambahan bisa menjadi solusi. Manfaatkan keterampilan yang dimiliki atau coba bidang baru untuk mendapatkan sumber penghasilan lain. Ini juga bisa memberikan pengalaman baru yang berharga.
   
   
5. Perhatikan Diri Sendiri dan Tetap Kejar Impian
   Tanggung jawab keluarga yang besar seringkali mengurangi waktu untuk diri sendiri. Namun, penting untuk tetap menjaga keseimbangan antara memenuhi kewajiban keluarga dan meraih impian pribadi. Gunakan waktu luang untuk mengejar passion atau merencanakan masa depan agar motivasi tetap terjaga.
   
   

Sumber: banten.idntimes.com