Investment
Strategi Investasi Saham bagi Pemula
27 Mar 2020
Strategi Investasi Saham bagi Pemula
27 Mar 2020

Mengenai dunia investasi saham bisa dimulai dari pengetahuan dasar, yaitu kapan harus membeli dan kapan harus menjual saham. Strategi membeli dan menjual saham didalamnya harus memperhatikan strategi mitigasi risiko kerugian dalam berinvestasi saham. Pertama, kapan waktu yang tepat untuk membeli saham? Waktu yang tepat sebenarnya bisa dilihat dari dua hal yaitu berdasarkan analisis fundamental dan teknikal.


Analisis fundamental mengacu pada analisa melalui pendekatan kondisi ekonomi, politik, atau bahkan melihat tren perkembangan usaha yang ada. Analisis ini salah satunya bisa dilihat dari laporan keuangan emiten. 


Analisa teknikal merupakan analisa saham melalui pendekatan pergerakan saham itu sendiri pada suatu rentang waktu, termasuk didalamnya adalah harga dan fluktuasinya, serta informasi mengenai titik tertinggi dan terendah dari suatu saham. Perlu diingat, harga disini bukan semata-mata harga yang murah, tapi harga saham dari perusahaan yang pantas untuk dibeli. Selanjutnya, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli saham antara lain adalah profil dan tingkat likuiditas perusahaan, fluktuasi di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), tren market, Return of Equity (ROE) atau laba dari investasi pemegang saham di perusahaan tersebut, sales atau penjualan, dan Earning per Share (EPS) Growth., 


Strategi yang juga perlu diperhatiakn dalam membeli saham.

1.       Buy On Weakness yaitu membeli ketika harga saham sudah turun ke level tertentu yang aman untuk dibeli.

2.       Buy If/On Breakout yaitu membeli ketika harga saham berhasil menembus level tertentu atau naik menembus resistance (level tertingginya). 

3.       Buy on Retracement yaitu membeli saham setelah terjadi breakout atau harga bawah. Saham yang berhasil breakout pada umumnya akan langsung mengalami kenaikan yang kencang. Waktu Menjual Lantas, kapan waktu yang tepat untuk menjual saham? Waktu yang tepat dalam menentukan saat untuk menjual saham adalah tentunya ketika harga sedang naik atau disebut juga profit taking. Bagaimana kalau harga turun? Waktu yang tepat untuk menjual saham yaitu salah satunya adalah dengan menetapkan cut loss. 


Cut Loss adalah istilah yang digunakan ketika kita menjual saham pada harga yang lebih rendah dari harga belinya, sehingga kita mengalami kerugian (loss). Keberadaan cut loss ini bukan untuk merealisasikan kerugian, tapi justru untuk mencegah kerugian yang lebih besar lagi ketika harga saham terus menurun.  Misalnya, ketika kamu telah menentukan batasan cut loss di angka 5% atau 7%, maka ketika kerugian sudah mencapai kisaran angka tersebut, kita dapat langsung menjual saham. Cut loss dianjurkan untuk dilaksanakan oleh para investor dan trader guna menjaga modal yang dimiliki. Waktu untuk melaksanakan cut loss pun berbeda-beda, tergantung  dari posisi kita, apakah sebagai trader atau investor. Buat trader aktif, jika saham yang dipegang turun terus, maka lebih baik segera melakukan cut loss . Kuncinya adalah dengan berupaya mengetahui arah pergerakan saham tersebut, apakah akan naik, turun, atau sideways dalam kurun waktu kurang dari satu tahun atau kurang dari beberapa bulan tergantung dari jangka waktu trading kamu. Buat Investor, cut loss bisa dilakukan ketika terjadi perubahan yang fundamental yang bisa dilihat dari kinerja fundamental perusahaan. Beberapa hal bisa dijadikan alasan mengapa harus dilakukan cut loss, antara lain ketika adanya berita buruk terkait perusahaan yang bersangkutan dan atau jika terjadi penurunan IHSG.  


Ada dua cara yang dapat dijadikan patokan dalam menentukan titik cut loss sebuah saham, yaitu berdasarkan harga beli dan berdasarkan titik support. Titik support sendiri merupakan tingkat atau area harga yang diyakini sebagai titik terendah. Apabila berdasarkan harga beli kamu sudah menetapkan batas cut loss sejak awal sebesar 5% atau 7% seperti yang dicontohkan tadi, cara ini dianggap kurang fleksibel karena tidak mempertimbangkan prospek pergerakan harga saham ke depannya. Lain halnya dengan patokan berdasarkan titik support, batasan cut loss bisa ditetapkan dengan melihat rekomendasi saham harian yang biasanya dikirimkan oleh sekuritas. Biasanya dituliskan dengan judul “Cut Loss If”. Cara ini dinilai lebih fleksibel karena mengikuti pergerakan naik dan turunnya harga saham tanpa menetapkan terlebih dahulu.



“Tetap semangat dan lengkapi upaya Anda dalam menjaga kesehatan dengan proteksi dari Asuransi Kesehatan BNI Life. Untuk informasi lebih lengkap tentang produk yang sesuai dengan kebutuhan dan rencana masa depan Anda, kunjungi Kantor Cabang BNI di kota Anda atau jelajahi situs www.bni-life.co.id.”



Artikel ini didukung oleh : Investor.id